jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali berhasil meningkatkan produktivitas dalam budi daya padi melalui penerapan teknologi pertanian presisi "PreciX".
Hasil positif ini dapat dilihat pada kegiatan "Panen Riset PreciX - Agrosolution" di Desa Sukamandi, Kec. Sagalaherang, Kab. Subang, Kamis (24/10).
Demplot di Sukamandi dilaksanakan di lahan seluas 11,68 hektare.
Panen dengan cara atau kebiasaan petani sebelumnya hanya memperoleh hasil 5,1 ton per hektare, sementara dengan teknologi pertanian presisi atau precision farming didapatkan panen sebesar 5,6 ton per hektare atau terjadi peningkatan produktivitas hampir 10 persen.
"Tujuan utama dari teknologi pertanian presisi ini adalah untuk mendukung program Pemerintah dalam mempercepat tercapainya swasembada pangan di Indonesia," ujar SVP Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI) Pupuk Indonesia, Gita Bina Nugraha saat menghadiri kegiatan "Panen Riset PreciX - Agrosolution" di Desa Sukamandi baru-baru ini.
Gita membebekan dengan penerapan pertanian presisi pada Program Agrosolution, Pupuk Indonesia bersama stakeholder berupaya meningkatkan hasil panen sekaligus menciptakan ekosistem pertanian yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Gita menilai melalui langkah ini, Pupuk Indonesia memberikan nilai tambah maksimal tidak hanya melalui peningkatan hasil panen tetapi juga pendapatan bagi petani.
Program Agrosolution sendiri merupakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, melibatkan perbankan, lembaga asuransi hingga offtaker.