jpnn.com, JAKARTA - Ketua Sub Kelompok Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Dr. Joko Arwanto, M.Pd., menyoroti soal pendidikan karakter selain kemampuan kognitif.
Hal tersebut dia tekankan saat mengisi webinar pendidikan Ganesha Operation untuk guru, orang tua, dan siswa di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Joko menyatakan bahwa selain sukses dalam UTBK-SNBT, pendidikan karakter juga tidak boleh diabaikan.
"Esensi dari pendidikan yang sebenarnya ialah pembangunan karakter. Kita harus membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan positif," tegasnya.
Dia meminta kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan seluruh mitra pendidikan agar berkomitmen dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, dan berbudaya Pancasila.
Lebih lanjut, dia menjelaskan ada tiga aspek prioritas yang harus menjadi perhatian utama, yaitu zero perundungan, zero intoleransi, dan zero kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.
Menurutnya, dengan karakter yang kuat dan positif, siswa akan mampu menghadapi tantangan akademik maupun sosial dengan lebih baik.
"Karakter yang kuat merupakan fondasi utama dari kemampuan dan kompetensi yang kita miliki. Ada banyak ruang untuk meningkatkan kapasitas, salah satunya adalah melalui pembangunan karakter," tutup Joko Arwanto.