jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan transformasi pertanian dari konvensional ke modern sudah dilakukan di Indonesia.
Seperti halnya penggunaan drone untuk menanam padi, untuk pupuk dan pestisida. Kemudian, ada autonomous traktor, begitupula robot untuk tanam padi.
Pertanian modern akan menekan biaya produksi hingga 50 persen. Dengan pertanian modern produktivitas akan meningkat serta mempercepat pengolahan panen dan tanam, dari semula membutuhkan waktu tiga bulan, menjadi hanya tiga jam.
"Ilmu yang dimiliki Indonesia sudah cukup, saatnya mengimplementasikan. Karena yang bisa mengubah negeri adalah teknologi baru," tutur Mentan Amran.
Mentan pun berharap pertanian Indonesia di masa depan sejajar dengan negara maju di sektor pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan di era digital yang berkembang pesat saat ini, sektor hortikultura menghadapi peluang besar untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai tambah produk.
“Untuk mencapai kesuksesan dalam pemasaran hasil hortikultura, diperlukan strategi yang komprehensif dan adaptif terhadap perubahan yang didorong oleh teknologi,” ujarnya.
Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) Volume 36 beberapa waktu yang lalu, yang mengadirkan narasumber Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Novia Yosrini terungkap bahwa tantangan pemasaran hortikultura di antaranya ada beberapa faktor, yaitu inkonsistensi aspek mutu produk, minim sentuhan teknologi, dan minim masa simpan singkat.