jpnn.com, JAKARTA - Kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan kontribusi besar terhadap stabilitas ekonomi nasional di tengah tantangan ekonomi global.
Berdasarkan laporan Kementerian BUMN laba konsolidasi BUMN 2023 mencapai Rp292 triliun, meningkat 4,96% secara year on year.
Laporan Kementerian BUMN juga mencatat realisasi pembayaran dividen kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun pada tahun 2023. Hal ini dicapai di tengah tantangan global yang semakin tidak menentu.
"Dengan menyumbang 21,9% dari pendapatan negara non-hibah, BUMN menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia," kata Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga dalam sambutannya di acara Indonesia Best BUMN Awards 2024 besutan Warta Ekonomi, dikutip Senin (4/11).
Dia menambahkan, BUMN juga hadir sebagai penyelamat bangsa saat pandemi Covid-19 memasuki Indonesia. Berbagai upaya terus dilakukan BUMN bersama pemerintah untuk segera mencegah penyebarluasan virus dengan menghadirkan program vaksinasi.
Setelah BUMN berhasil melewati permasalahan kesehatan karena pandemi Covid-19, tantangan lainnya di sektor ekonomi pun muncul. Hal itu karena perekonomian lumpuh, sehingga pemerintah membatasi pergerakan dan aktivitas masyarakat demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Di sana pada saat itu Pak Jokowi melarang Pak Erick untuk melakukan PHK, ketika perusahaan- perusahaan swasta pada tutup dan banyak PHK, justru BUMN-nya tidak ada PHK," urainya.
BUMN, bahkan ikut membangun perekonomian dengan menyalurkan kredit melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang merupakan program pembinaan khusus yang dilaksanakan oleh PT PNM untuk ibu-ibu prasejahtera produktif non-bankable yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.