jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengatakan sejak awal Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memang dirancang untuk hadir di tengah komunitas dengan kapasitas besar dan kesiapan operasional yang mumpuni, terutama saat kondisi bencana.
"Dari awal kami sudah memprediksi suatu hari, (SPPG) ini akan bermanfaat ketika darurat terjadi. Ini sudah terbukti ketika banjir di Cikarang. Kemudian BNPB mendirikan tenda. Kemudian Babinsanya bingung harus minta bantuan ke mana? Ke SPPG. Jadi, kami ngasih makan yang di Cikarang itu pagi, siang, malam," kata Dadan di Jakarta, Senin (8/12).
Hal serupa terjadi saat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
SPPG kembali menjadi unit yang menangani kebutuhan pengungsi secara cepat.
Kini, bencana alam yang terjadi di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), SPPG kembali menjadi layanan pertama yang hadir membantu masyarakat.
Saat ini terdapat 106 SPPG di Aceh, 148 di Sumatera Utara, dan 66 di Sumatera Barat yang aktif melayani pengungsi.
Secara total, 320 SPPG beroperasi di tiga provinsi tersebut dan lebih dari 600.000 porsi makanan per hari telah diberikan.
"Alhamdulillah, di hari pertama kejadian yang siap melayani pengungsi adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Hari ini ada 106 SPPG di Aceh yang melayani pengungsi," ungkapnya.

1 hour ago
1




















































