jpnn.com, TANGERANG - Hyundai Indonesia menanggapi fenomena perang harga mobil yang saat ini sedang terjadi di industri otomotif tanah air.
Diketahui, persaingan harga mobil saat ini mulai mewarnai pasar Indonesia, terutama saat kehadiran pabrikan kendaraan asal China.
Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan perang harga sangat berdampak bagi pabrikan.
Menurut dia, produsen tidak hanya mengalami penurunan penjualan mobil, tetapi juga penjual mobil bekas.
“Kalau perang harga di dalam posisi kendaraan mobil bekas seperti yang kami tahu ada pedagang mobil bekas yang merasa stoknya menjadi undervalue dibandingkan dengan harga saat dia membeli,” kata Fransiscus Soerjopranoto saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Jumat.
Pria yang akrab disapa Frans itu menegaskan fenomena itu juga bisa memperburuk kondisi industri otomotif itu sendiri.
Sebab, kata dia, dapat menurunkan profitability dari harga bekas hingga berdampak profitability dari diler yang bersaing.
“Jadi, secara supply chain, manufaktur, distributor dan diler harus sama-sama profit, sama-sama menghasilkan keuntungan agar bisa membiayai operasional mereka,” ucap dia.