Pemilu Masih Lama, Jokowi Tak Etis Bicara Prabowo-Gibran 2 Periode

2 hours ago 1

Pemilu Masih Lama, Jokowi Tak Etis Bicara Prabowo-Gibran 2 Periode

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi. FOTO: Ricardo/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Citra Institute, Efriza menyatakan tidak etis bagi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal Prabowo-Gibran dua periode.

Pasalnya, pemerintahan Prabowo baru berjalan satu tahun dan pilpres baru akan diselenggarakan pada 2029.

"Sebenarnya usulan ini sangat tidak bijak, bahkan bernilai tidak etis, karena pemerintahan ini masih belum genap setahun dan dengan setumpuk masalah belum dapat diselesaikan," kata Efriza kepada JPNN.com, Rabu (24/9).

Dia meyakini seruan itu sekadar pesan tersembunyi bahwa kemenangan Prabowo-Gibran kemarin karena "cawe-cawe" Jokowi. 

"Oleh sebab itu, Jokowi berusaha menaikkan posisi tawar dirinya dengan barisan sukarelawan, maupun usulan dua periode Prabowo-Gibran," lanjutnya.

Dia menilai dengan usulan Jokowi ini menunjukkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedang cemas, karena ternyata Gibran, maupun para sukarelawannya sudah mulai ditinggalkan oleh Presiden Prabowo. 

"Jadi, ini sekadar permainan komunikasi politik semata, agar Jokowi dan anaknya masih dinilai punya pengaruh. Padahal posisi Gibran sebagai wapres juga tidak bisa menyelamatkan kenyataan sukarelawannya mulai ditinggalkan oleh Presiden Prabowo dan juga barisan koalisi," jelas Efriza.

Dia meyakini usulan ini dapat membuat masyarakat kecewa dengan Jokowi, karena ikut campur dirinya dalam pemerintahan Prabowo.

Peneliti senior Citra Institute, Efriza menyatakan tidak etis bagi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal Prabowo-Gibran dua periode.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|