jpnn.com - Garuda Indonesia minta disuntik Rp 17 triliun. Danantara menyetujui Rp 6,5 triliun.
Penggunaan uangnya Anda sudah tahu: terbanyak untuk membiayai pemeliharaan pesawat!
Sudah terlalu banyak pesawat Garuda-Citilink yang tidak boleh terbang. Sudah lebih 10 pesawat.
Perusahaan tidak mampu membayar biaya pemeliharaan –biarpun pemeliharannya di GMF, anak perusahaan Garuda sendiri.
Maka bandara baru Doho, di Kediri, kini tanpa penerbangan lagi. Tetap buka, tetapi tidak ada pesawat yang datang dan pergi –sejak Citilink menghentikan jurusan Jakarta-Kediri PP.
Di layar jadwal perjalanan pesawat di bandara Soekarno Hatta juga terlihat begitu banyak kata "cancelled". Dan itu jadwal milik Citilink. Padahal, Citilink termasuk favorit saya untuk terbang –di samping Pelita.
Bagi saya injeksi dana Danantara ke Garuda itu penuh tanda tanya: bukankah dalam homologasi sudah disepakati Garuda kembali sehat dan untung tiga tahun kemudian?
Homologasi itu terjadi tahun 2022. Berarti tahun ini adalah tahun ketiga. Justru Garuda mengalami kesulitan –pun hanya untuk biaya pemeliharaan pesawat.