Hati-Hati dengan Pola Makan Praktis, Ini Dampaknya pada Kesehatan Pencernaan

2 hours ago 1

Hati-Hati dengan Pola Makan Praktis, Ini Dampaknya pada Kesehatan Pencernaan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Masyarakat diminta berhati-hati dengan pola makan praktis, ini dampaknya pada kesehatan pencernaan. Foto: dok. Herbalife

jpnn.com - JAKARTA - Mengembalikan pola makan tradisional bisa menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Sayangnya, di tengah tekanan hidup modern, mangkuk nasi kini kerap tergantikan oleh makanan cepat saji, olahan dan minuman bersoda manis.

Studi menunjukkan bahwa pergeseran pola makan ini makin marak terjadi di Asia, diiringi dengan meningkatnya keluhan pencernaan seperti perut kembung, asam lambung, gejala iritasi usus, bahkan gangguan pencernaan yang lebih serius.

"Seiring gaya hidup kita makin sibuk, kita cenderung memilih pola makan yang lebih praktis. Jika tidak berhati-hati, hal ini bisa memengaruhi kesehatan pencernaan," kata Nutrition Education and Training Lead Asia Pacific Herbalife, Dr. Vipada Sae-Lao, Rabu (15/10).

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, hanya 3,3% penduduk Indonesia yang mengonsumsi buah dan sayur sesuai standar minimal.

Artinya, 96,7% masyarakat belum memenuhi standar asupan harian yang direkomendasikan. 

“Saya tidak bermaksud menimbulkan kekhawatiran, melainkan mari untuk sejenak berhenti dan merenungkan apa yang benar-benar dibutuhkan tubuh kita,” ujarnya.

Kerap disebut sebagai ‘otak kedua’, saluran pencernaan berkomunikasi erat dengan otak, mengirimkan sinyal untuk mengelola proses pencernaan. Pengaruhnya mulai dari imunitas dan energi, metabolisme, hingga kesehatan mental. 

Masyarakat diminta berhati-hati dengan pola makan praktis, silakan disimak mengenai dampaknya pada kesehatan pencernaan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|