jpnn.com, JAKARTA - Sekelompok warga Tanah Merah pendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno memutuskan menyeberang ke kubu Ridwan Kamil-Suswono.
Perubahan sikap politik itu terjadi lantaran mereka merasa kecewa dengan kontrak politik yang diteken oleh paslon nomor urut 3 tersebut.
"Kami di sini (cabut dukungan) dari 03, karena kemarin pada tanggal 30 Oktober waktu kunjungan Mas Pram ke Tanah Merah itu ada penandatanganan kontrak politik yang mana bunyinya itu ada beberapa poin yang tidak menyenangkan kami warga Tanah Merah," kata Penanggung Jawab Aliansi Kampung Tanah Merah Jones Naibaho, Minggu (10/11).
Jones bersama rekan-rekannya menandai pengalihan dukungan dengan menanggalkan kaus oranye bertuliskan Mas Pram-Bang Rano, digantikan kaus bergambar wajah Ridwan Kamil-Suswono.
Menurut dia, salah satu poin yang membuat warga Tanah Merah keberatan yakni terkait dengan rencana pembuatan zona aman atau buffer zone di area Pertamina Plumpang.
"Kami lebih sepakat kalo Pertamina itu pindah ke mana, karena kami nggak mau ada bahasanya ini buffer zone, buffer, zone kami tiga kali dari tahun-tahun 90-an sampai sekarang udah tiga kali, jangan sampe terulang kembali masalah buffer zone kami sudah resah," sambung dia
Jones mengakui kecolongan karena tidak membaca secara detail poin-poin kontrak politik tersebut sebelum melakukan penandatanganan kontrak politik dengan Pramono.
"Jadi ada kesalahan di situ, ya itu lah kelengahan kami, itu kah kebodohan saya juga, karena saya bertanggung jawab atas wilayah se-Tanah Merah yang terdiri dari tiga kelurahan dan dua kecamatan. Karena kami bertanggungjawab sama RW-RW juga dan jangan sampai ini beban moral saya seumur hidup, dan saya mau hidup tenang di Tanah Merah ini," ujar dia.