jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan bahwa belanja BUMN terhadap produk usaha mikro kecil dan menengah mencapai Rp 47 triliun hingga September 2024.
Angka ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya berhasil membukukan belanja BUMN atas produk UMKM sebesar Rp 44 triliun.
"Ini meningkat, belanja BUMN pada produk UMKM Rp 44 triliun sampai akhir tahun, sedangkan September sekarang sudah Rp 47 triliun dan angka naik. Akan tetapi, kami mau bukan hanya angka nominal naik, tetapi persentasenya juga naik dari waktu ke waktu," ujar Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/10).
Loto menyebut bahwa belanja BUMN terhadap produk UMKM baru di angka 6 persen dari total belanja produk dalam negeri (PDN) oleh Kementerian BUMN.
Sepanjang Januari hingga September 2024, BUMN mencatatkan belanja PDN sebesar Rp 726,4 triliun atau mencapai 82,4 persen dari total belanja yang direncanakan sebesar Rp 880,9 triliun.
"Hal ini berarti masih cukup besar ruang untuk dioptimalkan sebagai belanja BUMN terhadap UMKM," kata Loto saat melihat langsung produk kriya pada Bazar BUMN yang berlangsung di Makassar, 24-27 Oktober 2024.
Loto menyarankan kepada perusahaan BUMN untuk memperkuat kolaborasi, agar UMKM bisa naik kelas.
"Jika ingin hasil yang baik, memang perlu energi yang nyata. Apalagi ketika kita juga membuat bahagia. Apa yang kita lakukan berdampak nyata dan bisa dikenang para UMKM," kata Loto lagi.