jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia berupaya terus berinovasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Salah satu langkah yang dilakukan dengan terus memperkokoh kerja sama untuk mengembangkan pasar keuangan syariah nasional dan global.
Langkah ini terlihat dalam penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11, yang berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
ISEF 2024, dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan,” menghadirkan 70 kegiatan dalam format Sharia Economic Forumdan Sharia Fair, melibatkan 22 kementerian dan lembaga, 37 asosiasi, 46 mitra internasional, serta lebih dari 1.000 pelaku industri.
Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia, Dadang Muljawan, menyampaikan ISEF adalah salah satu inisiatif strategis Bank Indonesia untuk mengembangkan ekonomi dan industri keuangan syariah.
“Kami memperkuat kerangka regulasi dengan menjalin kerja sama bersama Islamic International Liquidity Management (IILM) dan Islamic Financial Services Board (IFSB) guna meningkatkan kepercayaan pasar dan memperkuat daya saing industri syariah,” jelas Dadang.
Dadang menambahkan Bank Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk memperkuat sistem likuiditas, yang diharapkan mampu menjaga ketahanan perbankan syariah Indonesia di tengah tantangan ekonomi global.
CEO International Islamic Liquidity Management (IILM), Mohamad Safri Shahul Hamid, dalam sesi terpisah di ISEF 2024, mengungkapkan bahwa IILM terus berinovasi dalam manajemen likuiditas untuk mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah.