jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding ingin meningkatkan skill dan menghentikan eksploitasi pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai asisten ruah tangga.
Dia pun berenca berencana mengurangi PMI yang bekerja di bidang domestik.
"Intinya bahwa seluruh pekerja itu, terutama pekerja-pekerja domestik ini, mulai kita kurangi," kata Karding seusai melakukan pertemuan Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebukan pengurangan PMI di bidang domestik seperti pekerja rumah tangga disebut akan berlangsung secara perlahan.
"Cuma ini akan kita lakukan secara bertahap, tidak langsung. Kita tahu selama ini pekerja migran yang banyak mengalami eksploitasi adalah pekerja migran Indonesia yang bekerja rumah tangga, kita tidak mau ada lagi seperti ini," ujarnya.
Karding menjelaskan Kementerian P2MI hendak memperbanyak PMI yang memiliki kemampuan non-domestik.
"Kita akan perbanyak yang pekerja yang skill atau high skill. Yang low skill, kita kurangi sedikit, pelan-pelan," ungkapnya.
Menurut Karding, Indonesia harus belajar dari Filipina yang mampu mendapatkan devisa pekerja migran hingga 20 persen dari pendapatan negara.