Makin Banyak Tempat Berdoa Lebih Baik daripada Rumah-rumah Preman

4 hours ago 3

Makin Banyak Tempat Berdoa Lebih Baik daripada Rumah-rumah Preman

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Menteri Agama Nasaruddin Umar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan kurikulum cinta perlu menjadi pedoman kehidupan yang kokoh agar perbedaan yang ada dapat dirangkai menjadi kekuatan bersama dalam bingkai kebinekaan.

"Kurikulum cinta perlu ditata sedemikian rupa, bagaimana supaya perbedaan ini diramu menjadi sebuah lukisan. Kebinekaan ini adalah lukisan Tuhan, tidak boleh ada siapa pun yang merusaknya. Indonesia ini adalah lukisan Tuhan yang terindah di dunia," ujar Menag Nasaruddin Umar saat Doa Bersama Lintas Agama yang diselenggarakan Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) di Jakarta, Sabtu (18/10).

Acara ini diawali dengan pembacaan doa oleh perwakilan enam agama, yakni dari Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu, Budha, dan Islam.

Turut hadir Ketua Umum Formas Yohanes Handojo Budhisedjati, Ketua Dewan Pembina Formas Hasyim Djojohadikusumo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Mahfud MD, dan Habib Luthfi bin Yahya.

Menag Nasaruddin Umar mengajak masyarakat untuk memperbanyak ruang spiritualitas dan tempat ibadah sebagai sarana penyadaran dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

‎"Makin banyak tempat-tempat berdoa kepada Tuhan, makin banyak tempat penyadaran diri terhadap Tuhannya. Itu lebih baik daripada rumah-rumah preman yang mengajak orang menjauhi Tuhan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Menag juga memimpin doa bersama yang berisi permohonan ampun dan harapan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang damai, sejahtera, dan berkarakter.

Ketua Panitia Doa Bersama Formas Serian Wijatno menegaskan pentingnya berbagai ikhtiar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, termasuk melalui kegiatan doa lintas agama.

Menag Nasaruddin Umar mengatakan makin banyak tempat berdoa akan lebih baik daripada rumah-rumah preman.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|