jpnn.com, JAKARTA - Solar Academy Indonesia (SAI) 2025 telah terlaksana atas kolaborasi bersama Xurya Daya Indonesia, Huawei Indonesia dan JJ-LAPP Indonesia.
Kolaborasi itu menandai tonggak penting dalam memajukan pengetahuan, keterampilan, dan eksposur global bagi industri surya Indonesia dalam rangka mendukung transisi energi nasional.
Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Mada Ayu Habsari mengapresiasi sinergi antara Xurya, Huawei, dan JJ-LAPP dalam mewujudkan kegiatan ini.
“Semoga Solar Academy Indonesia 2025 menjadi inspirasi bagi semakin banyak pihak untuk berinvestasi pada pengembangan SDM," ujar Ayu dalam keterangannya, Minggu (19/10).
Menurut Ayu, masa depan energi bersih Indonesia bergantung pada kemampuan membangun talenta yang unggul dan berdedikasi.
SAI 2025 merupakan program pendidikan pertama di Indonesia yang didedikasikan untuk sistem fotovoltaik (PV) bagi mitra Engineering, Procurement, Construction (EPC) lokal.
Acara itu dirancang dan dilaksanakan sebagai respons strategis terhadap Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang menetapkan energi surya sebagai tulang punggung transisi energi, dengan target kapasitas terbesar, yakni 17,1 GW.
Ambisi tersebut diperkirakan akan menciptakan lebih dari 350 ribu pekerjaan hijau (green jobs) baru di sektor PLTS, menjadikan peningkatan kualitas SDM sebagai prioritas utama.