jpnn.com, JAKARTA - Institute for Humanitarian Islam resmi diluncurkan di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, Senin (4/11) malam. Lembaga yang dipimpin oleh Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut ini hadir sebagai upaya untuk mendorong pemahaman, kasih sayang, dan aksi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan di dunia.
Peluncuran lembaga baru ini dilakukan oleh Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar, didampingi Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Acara peluncuran dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat, Direktur Eksekutif Rabithah 'Alam Islami untuk Indonesia Syekh Abdulrahman Al-Khayyat, perwakilan organisasi keagamaan, serta perwakilan kementerian/lembaga negara.
Gus Yaqut mengatakan Institute for Humanitarian Islam ini lahir sebagai langkah penting untuk menghadapi tantangan kemanusiaan di dunia.
"Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam upaya kita untuk mendorong pemahaman, kasih sayang, dan aksi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang mendesak di dunia kita," ujar Gus Yaqut dalam sambutannya.
Menurut dia, peluncuran lembaga kemanusiaan ini mengingatkan akan ajaran mendalam Islam yang menekankan kasih sayang, empati, dan tanggung jawab terhadap sesama.
"Institut ini bertujuan untuk mewujudkan prinsip-prinsip tersebut dengan menyediakan platform untuk pendidikan, dialog, dan kolaborasi. Kami bertekad untuk memberdayakan individu dan komunitas dalam upaya kemanusiaan yang berakar pada nilai-nilai Islam," ucap dia.
Melalui lembaga ini, Gus Yaqut mengajak semua pihak menjelajahi solusi inovatif untuk mengurangi penderitaan, mempromosikan keadilan, dan membangun jembatan pemahaman antar berbagai komunitas.
"Komitmen kami terhadap keunggulan dan inklusivitas akan menjadi panduan dalam setiap langkah yang kami ambil," kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini.