jpnn.com - KENDARI - Guru SDN 4 Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Supriyani, menceritakan pengalamannya selama ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kendari.
Kisah itu disampaikan Supriyani saat sidang lanjutan perkara dugaan penganiayaan, di Pengadilan Negeri Andoolo, Kamis (7/11).
Guru honorer Supriyani saat ditemui di Konawe Selatan, Kamis, mengaku diperlakukan dengan selama menjalani penahanan di lapas tersebut.
"Di sana (lapas) saya diperlakukan dengan baik yang mulia," kata Supriyani saat menjawab pertanyaan majelis hakim terkait dengan kegiatan selama penahanan di Lapas Perempuan Kendari.
Dia mengaku di dalam lapas banyak mendapatkan teman baru. Supriyani juga melakukan aktivitas baru di sana.
"Kegiatan selama di lapas, yaitu senam pagi, apel pagi, untuk kerjaannya, yaitu cabut rumput," ungkapnya.
Supriyani juga menyampaikan kepada hakim bahwa alas yang digunakannya untuk tidur selama masa penahanan di Lapas Perempuan Kendari itu hanya tikar yang dibentangkan.
Majelis hakim juga sempat sempat menanyakan apakah ada bu guru yang lain di lapas itu.