jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana untuk merampingkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dinilainya terlalu banyak. Hal ini tengah diajukan dan menunggu hasil audit.
"Ya, jadi nanti ada pansus BUMD, tahun depan kami sudah mengusulkan raperda, BUMD-nya cuma dua, satu bank Jabar, dan duan gabungan seluruh BUMD," kata Dedi di Bandung, dikutip Rabu (27/8/2025).
Ia menuturkan, dari penggabungan tersebut, nantinya akan ada BUMD yang ditutup.
"Digabung. Kalau ada yang gabung, ada yang ditutup," ucapnya.
"BUMD terlalu banyak itu nggak sehat. BUMD yang sehat itu satu, multi-fungsi," lanjutnya.
Dilihat dari website Biro BUMD, Inventaris dan Administrasi Pembangunan, tercatat ada 38 BUMD Jabar yang terdiri dari 29 sektor lembaga keuangan dan 9 BUMD non-lembaga keuangan yang bergerak di berbagai bidang usaha.
Dari total puluhan BUMD, beberapa di antaranya saat ini terjerat dalam kasus tindak pidana.
Salah satunya, kasus korupsi di lingkungan anak usaha BUMD Jawa Barat, Migas Utama Jabar (MUJ) yakni PT Energi Negeri Mandiri (ENM) yang ditangani oleh Kejari Kota Bandung dengan nilai kerugian negara Rp 86,2 miliyar.