jpnn.com - BANYUWANGI – Sebanyak 4.909 honorer di lingkup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diusulkan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.
Ribuan honorer tersebut merupakan peserta seleksi PPPK 2024 tahap 1 dan 2 yang tidak lulus atau tidak mendapatkan formasi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan dengan diangkat menjadi PPPK paruh waktu, ribuan honorer tersebut akan menyandang status kepegawaian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kami berharap dengan kebijakan ini kinerja mereka ini terus meningkat dalam melayani masyarakat," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Senin .
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Banyuwangi Ilzam Nuzuli menjelaskan bahwa PPPK paruh waktu adalah pegawai ASN yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja secara paruh waktu dan diberikan upah sesuai kemampuan keuangan daerah setempat.
Dia mengatakan, ribuan honorer yang akan diangkat menjadi PPPK paruh waktu itu merupakan pegawai non-ASN yang pernah mengikuti seleksi PPPK tahap I dan II. Namun, tidak lulus tes.
"Bagi kabupaten/kota yang tidak memiliki cukup anggaran, mungkin saja hanya mengambil separuh, atau menyesuaikan kemampuan anggaran mereka. Alhamdulillah Bupati Ipuk mengambil kebijakan bagi honorer yang tidak lulus seleksi PPPK tahap I dan II diangkat menjadi PPPK paruh waktu," kata Ilzam.
Dia menambahkan, di Banyuwangi terdapat 4.953 honorer yang tidak lulus pada seleksi PPPK tahap I dan II, dan dari jumlah tersebut sebanyak 4.909 orang diusulkan menjadi PPPK paruh waktu.