jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan memaparkan sejumlah peran dan kesiapan perusahaan untuk memperkuat ekosistem industri LNG Global, terutama di sektor penyimpanan dan penyediaan Bahan Bakar Penunjang Operasional Industri LNG.
Strategi dan peran ini diungkap oleh Riva di forum internasional ADIPEC 2024, sebagai panelis dalam diskusi panel bertajuk "Infrastruktur Gas Alam dan LNG: Memenuhi Permintaan dan Tujuan Iklim" (Natural gas and LNG infrastructure meeting demand and climate goals) pada Rabu (6/11).
"Sebagai bagian dari Pertamina Group kami hadir untuk mengukuhkan peran downstream untuk mendukung ekosistem LNG, bersama dengan global energy expert lainnya kami berdiskusi untuk membahas tantangan dalam memenuhi permintaan energi yang terus berkembang, sambil menjaga komitmen terhadap keberlanjutan dan tujuan iklim global," ujar Riva.
Seiring dengan meningkatnya permintaan gas alam terutama untuk sektor industri dan pembangkit listrik di Asia, dunia menghadapi tantangan besar dalam memastikan bahwa pasokan energi dapat memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengorbankan kemajuan dalam pengurangan emisi karbon.
Dalam forum bergengsi ini, Riva bersama Direktur Keuangan ADNOC Gas, Peter Van Driel berbagi pandangan tentang pentingnya kebutuhan LNG, ekonomi hijau, waste management dan pemanfaatan teknologi AI untuk menyeimbangkan antara kebutuhan energi global dan climate goals.
Forum tersebut menjadi wujud kolaborasi lintas sektor, di mana ADNOC Gas sebagai anak perusahaan dari ADNOC perusahaan minyak nasional milik Abu Dhabi yang bergerak pada sektor produksi hingga distribusi.
Riva juga menjelaskan beberapa potensi kolaborasi yang dapat dilakukan bersama Pertamina Patra Niaga.
"Sebagai pemimpin energi terkemuka di Indonesia, Kami membuka peluang kerjasama penyediaan bunker, bahan bakar,waste management hingga risk management solution, kami memiliki komitmen kuat untuk memastikan pasokan energi yang aman, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat, selaras dengan tujuan iklim global," seru Riva.