jpnn.com, JAKARTA - Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi di bidang kesehatan, imunisasi telah menjadi salah satu intervensi paling berhasil dalam sejarah kesehatan.
Sejak 1974, program imunisasi global telah menyelamatkan tidak kurang dari 154 juta jiwa orang dari berbagai penyakit menular.
Di Indonesia, imunisasi memiliki peran sentral dalam upaya memberantas penyakit mematikan dan menurunkan angka kesakitan serta kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
“Selama beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mencatat berbagai capaian penting dalam bidang imunisasi," kata Direktur Imunisasi, Kementerian Kesehatan RI, dr. Prima Yosephine, M.K.M., dalam edukasi “Sukseskan Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI): Selamatkan Nyawa dari Penyakit Berbahaya” bersama PT Takeda Innovative Medicines, Rabu (15/10).
Melalui pelaksanaan program imunisasi rutin nasional, pemerintah berhasil menurunkan secara signifikan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit seperti difteri, tetanus, campak, rubella, hepatitis B, dan polio.
"Indonesia bahkan telah bebas polio sejak 2014 dan berhasil menurunkan lebih dari 90% kasus campak dalam dua dekade terakhir berkat perluasan cakupan imunisasi di seluruh daerah," ucapnya.
Untuk menjaga capaian tersebut, sekaligus memastikan tidak ada anak yang tertinggal, Kementerian Kesehatan melaksanakan Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) sebagai upaya percepatan dan penjangkauan anak-anak yang belum pernah diimunisasi atau belum lengkap imunisasinya.
Melalui kegiatan itu, Kemenkes mendorong keluarga untuk memeriksa status imunisasi anak dan melengkapinya sesuai jadwal. Bagi para orang tua, tidak ada kata terlambat dan harus memastikan anak-anaknya mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal agar terlindungi sejak dini.