jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur Nur Faizin mendapatkan info bahwa beberapa instansi di pemerintah daerah (Pemda) di Jawa Timur mulai berpikir untuk memindahkan dana mereka.
Nur Faizin menyebut bahwa ada beberapa yang berencana menarik sahamnya dari Bank Jatim. Hal tersebut buntut dari mencuatnya kasus korupsi kredit fiktif Bank Jatim.
"Saya dapat info banyak kepala daerah dan beberapa petinggi instansi pemerintah yang risau dengan keadaan Bank Jatim saat ini," ujarnya, Selasa, (6/5).
Mayoritas pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Timur menyimpan uangnya di Bank Jatim sebagai bendahara umum daerahnya.
Namun, menjelang RUPS Bank Jatim ada bebera kepala daerah dan instansi vertikal pemerintah lainnya yang berencana memindahkan perbendaharaan daerah dan kas instansinya ke Bank Himbara lain karena alasan keamanan.
Menurut Nur Faizin, isu tersebut perlu mendapatkan perhatian serius dari petinggi Bank Jatim dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Mereka harus meresponS dengan cepat dan tepat terkait adanya kekhawatiran dari banyaj pihak tersebut terhadap kondisi Bank Jatim saat ini.
"Pemprov dan jajaran petinggi Bank Jatim harus bisa menenangkan Publik, bukan adem ayem dan hanya normatif pada pengembalian sebagian kecil aset," kata Anggota DPRD Jatim Dapil Madura itu.