jpnn.com, KOTA BOGOR - Calon Wali Kota Bogor Rena Da Frina merasa prihatin sebab ternyata selama ini honor kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hanya berjumlah Rp 50 ribu setiap bulannya.
Itu pun, Rena melanjutkan, dibayarkan honornya hingga mencapai waktu tiga bulan sekali ditambah lagi adanya pemotongan untuk iuran BPJS Kesehatan.
Menurut Rena, penghasilan yang diterima oleh para kader Posyandu di Kota Bogor amat jelas tidak menunjukkan rasa perikemanusiaan dan kelayakan.
Hal tersebut dikemukakan Rena Da Frina saat memaparkan visi misinya dalam program Debat Publik Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bogor, di Jakarta, Jumat (8/11).
Terkait kenaikan Bantuan Operasional Penyelenggara (BOP) Posyandu, Rena menyebut, menjadi program prioritas kinerja 100 hari pertama bersama pasangan calon Wakil Wali Kota Bogor Achmad Teddy Risandi.
Rena mengungkapkan, tak sekadar peningkatan BOP kader di Kota Bogor saja, lainnya juga ia berjanji siap menyediakan fasilitas sarana prasarana memadai untuk Posyandu.
"Temuan di lapangan mengenai BOP ini memang menjadi masalah besar para kader Posyandu di Kota Bogor. Selain itu juga nyatanya ada ratusan Posyandu masih menumpang di rumah milik seseorang," ujar Rena.
Rena menuturkan, menyoal program prioritas kenaikan BOP kader Posyandu di Kota Bogor beserta dukungan sarana prasaran masuk dalam misi Bogor Ready Sehat.