jpnn.com, MIMIKA - Penjabat (Pj) Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito mmeberikan penjelasan terkait aksi demo Aliansi Pemuda Amungme (APA) yang menuntut agar perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 di lingkup Pemkab Mimika.
Aksi demo ini terjadi pada tanggal 6 november 2024 lalu, dengan melakukan pemalangan di kantor pemerintahan Kabupaten Mimika. Namun, pada saat itu Bupati Mimika tidak ada di lokasi karena mengikuti pembahasan APBD 2025 bersama DPRD Mimika di Jakarta.
Kemudian, pada 12 November 2024, Pj Bupati Mimika melakukan pertemudan dengan perwakilan Aliansi Pemuda Amungme, yang terdiri sari ketua dan beberapa perwakilan.
Pj Bupati Mimika mendengar langsung aspirasi mereka terkait permohonan untuk menambahkan kuota Orang Asli Papua (OAP) yang ada di Mimika, untuk masuk sebagai CPNS yang saat ini sedang dalam proses seleksi.
Valentinus menjelaskan bahwa saat ini proses rangkaian seleksi CPNS sedang berlangsung dengan menggunakan sistem komputerisasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk transparansi seleksi untuk menghidari kecurangan serta keberpihakan.
Valentinus mengatakan bahwa penerimaan CPNS selalu diidentikan dengan perekrutan berdasarkan kenalan orang dalam dan kedekatan pemangku jabatan, untuk memasukkan orang terdekatnya sebagai PNS.
Melihat masalah tersebut maka dibentuklah sistem komputerisasi dalam seleksi CPNS. Tujuannya untuk menyeleksi pegawai sesuai kemampuan yang diharapkan, sehingga tidak ada lagi yang bisa menitipkan keluarga maupun kerabat untuk jadi PNS.
Terkait Orang Asli Papua untuk jadi CPNS, Valentinus menuturkan bahwa hal itu sudah diatur dalam peraturan Kepmenpan RB Nomor 350 tahun 2024.