jpnn.com, JAKARTA - Antam mencatat rekor penjualan emas tertinggi sepanjang sejarah sebesar 29.305 kilogram.
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin menyampaikan perusahaan mendorong anggota untuk mengeksplorasi potensi pengembangan usaha, sekaligus membangun integrasi yang erat di dalam grup.
"Kami percaya Antam terus memperkuat perannya sebagai penggerak hilirisasi, yang tidak sekadar membangun proyek, tapi menciptakan peradaban yang berkelanjutan bagi masa depan Indonesia," ujar Maroef dikutip Rabu (27/8).
Antam dinilai telah konsisten memperkuat rantai nilai industri pertambangan dalam negeri selama selama 57 tahun.
Maroef menyebut melalui kolaborasi dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), Antam mengembangkan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, dengan kapasitas 1 juta ton alumina per tahun. Proyek ini menjadi bagian penting dalam upaya swasembada aluminium nasional.
Antam memperkuat kemitraan dengan PT Freeport Indonesia dengan menyerap 30 ton emas per tahun dari smelter Freeport di Gresik, dan sebanyak 125 kilogram emas telah dikirim ke Antam pada awal tahun ini untuk memenuhi kebutuhan investasi di pasar domestik.
Pada sektor nikel, Antam menjadi inisiator dalam pembangunan enam proyek hilirisasi di Halmahera Timur dan Karawang untuk mendukung pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik.
Penjualan bijih nikel mencapai 8,20 juta wmt dengan produksi 9,10 juta wmt, sementara feronikel terjual 5.763 TNi, bauksit 1,03 juta wmt, dan Chemical Grade Alumina 91.109 ton.