2 hours ago
1
jpnn.com, LABUAN BAJO - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan permasalahan perempuan tidak bisa diatasi hanya dengan sejumlah program.
Menurut Lestari, diperlukan identifikasi dengan tepat terhadap permasalahan yang dihadapi perempuan.
Sebab, kata dia, perempuan yang memiliki kemampuan dan kapasitas sebagai pemimpin harus diperkuat dengan berbagai perangkat yang tepat agar mampu mengidentifikasi dan menuntaskan berbagai permasalahan yang dihadapi.
Hal itu disampaikannya saat membuka acara Forum Diskusi Aktual Berbangsa dan Bernegara MPR RI bertema 'Penguatan Pemimpin Perempuan: Feminisme Pancasila untuk Kepemimpinan Pro Keadilan' di depan para tokoh perempuan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/5)
"Seringkali berbagai permasalahan tidak bisa diatasi melalui penerapan sejumlah program karena kita tidak mampu mengidentifikasi dengan tepat permasalahan yang dihadapi," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Selasa (6/5).
Lestari mengungkapkan tantangan yang dihadapi perempuan di Indonesia, khususnya di NTT, antara lain beban ganda, tekanan budaya, trauma masa lalu, ketidaksetaraan, trafficking, dan tindak kekerasan, merupakan permasalahan yang ada di keseharian masyarakat.
Rerie yang akrab disapa berpendapat ketidakmampuan mengatasi sejumlah tantangan tersebut akan berdampak besar pada sejumlah faktor pembangunan.
"Sebagai catatan, 60 persen rumah tangga miskin kepala rumah tangganya perempuan," ungkap Rerie.
