Sesepuh NU Usul Agar Rais Aam dan Ketum PBNU Dipertemukan Dulu

3 hours ago 1

Sesepuh NU Usul Agar Rais Aam dan Ketum PBNU Dipertemukan Dulu

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Juru bicara Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama K.H. Oing Abdul Muid Sohib (kiri) saat di Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/12/2025). ANTARA/ HO-Pesantren Tebuireng Jombang

jpnn.com - Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) merekomendasikan penundaan rapat pleno yang direncanakan untuk menetapkan Penjabat atau Pj Ketua Umum PBNU.

Rekomendasi itu disampaikan Juru bicara Forum Sesepuh NU K.H. Oing Abdul Muid Sohib seusai rapat di Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sabtu (6/12/2025).

"Forum merekomendasikan agar rapat pleno menetapkan Pj tidak diselenggarakan sebelum forum dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi," kata Gus Muid.

Menurutnya, forum berpendapat bahwa proses pemakzulan Ketua Umum PBNU tersebut tidak sesuai aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD ART.

Namun, forum sesepuh NU juga melihat adanya informasi kuat terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh

Forum Sesepuh NU juga mengajak seluruh pihak menahan diri, menjaga ketertiban organisasi dan menghindari langkah yang berpotensi memperbesar ketegangan.

"Forum menegaskan persoalan ini diselesaikan melalui mekanisme internal NU tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal demi menjaga kewibawaan jamiyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa," tutur Gus Muid.

Dia juga mengatakan dalam rapat yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang tersebut, Forum Sesepuh NU juga mengusulkan bagaimana diupayakan agar Rais Aam dan Ketua Umum PBNU bisa bertemu di satu forum. Namun, hal itu masih dibicarakan lagi.

Sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang mengadakan rapat di Pesantren Tebuireng, Jombang ingin Rais Aam dan Ketum PBNU Gus Yahya dipertemukan dulu.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|