jpnn.com, PEKANBARU - Kolaborasi Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau dan Kepolisian Daerah (Polda) Riau memperkuat peran para dai dan daiyah sebagai garda terdepan dalam mencegah intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Kerja sama ini diwujudkan melalui kegiatan pembinaan bagi 160 dai se-Riau yang digelar di Aula Kanwil Kemenag Riau, Selasa (25/8).
Kepala Kanwil Kemenag Riau, Dr. H. Muliardi, menekankan bahwa dakwah bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga menjaga harmoni sosial.
"Dakwah yang disampaikan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga menjaga harmoni sosial dan memperkuat kebangsaan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dai dan daiyah adalah ujung tombak Kementerian Agama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga peran mereka sangat menentukan keberhasilan moderasi beragama.
Kompol Indra Lamhot Sihombing, Kasubdit Kamneg Dit Intelkam Polda Riau, menyoroti penyebaran paham berbahaya melalui dunia digital.
"Peran penyuluh agama sangat penting untuk melakukan deteksi dini dan memberikan narasi kebangsaan yang sejuk di tengah masyarakat," paparnya.
Pendekatan lunak melalui kolaborasi ini dinilai lebih efektif untuk mencegah paham intoleran dan radikal.