jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan Menopause Indonesia (PERMINESIA) berkomitmen memberikan edukasi yang tepat agar perempuan memahami bahwa menopause bukanlah akhir dari kebugaran.
Perempuan yang memasuki masa menopause diimbau untuk lebih bijak dalam merawat tubuhnya, terutama dalam menyikapi kenaikan berat badan akibat penurunan kadar hormon estrogen.
Di sisi lain, tetap penting untuk mencapai fat loss yang sehat. Proses pembakaran lemak sebaiknya dilakukan dengan pendekatan yang tepat, menghindari diet ekstrem maupun pola olahraga yang tidak konsisten, agar hasilnya optimal dan berkelanjutan.
Perubahan hormonal pada masa menopause sering kali menimbulkan berbagai gejala yang dapat memengaruhi keseharian perempuan aktif.
Pada fase ini, perempuan menghadapi perubahan fisik, psikologis, dan metabolik yang berpotensi menurunkan kualitas hidup jika tidak dikelola dengan baik.
Ketua PERMINESIA JAYA dr. Ni Komang Yeni mengatakan sebagai organisasi yang berfokus pada kesehatan perempuan, PERMINESIA berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat melalui berbagai kegiatan rutin seperti penyuluhan dan pengabdian masyarakat yang edukatif dan teratur.
“Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan perkumpulan menopause lainnya di tingkat nasional dan regional, serta dengan International Menopause Society (IMS) untuk memastikan perempuan Indonesia mendapatkan akses terhadap informasi dan praktik kesehatan menopause terkini,” ucap dr. Yeni, pada Jumat (17/10).
PERMINESIA melihat penting untuk mengedukasi perempuan Indonesia mengenai perbedaan antara sekadar menurunkan berat badan dan menurunkan lemak tubuh karena pendekatan ini lebih berfokus pada kesehatan sejati, terutama dalam menghadapi fase menopause.