jpnn.com, JAKARTA - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mengintensifkan perundingan tarif timbal balik atau resiprokal perdagangan ekonomi, dalam tiga minggu ke depan untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak.
Kesepakatan itu dihasilkan setelah delegasi Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaksanakan pertemuan dengan U.S. Secretary of Commerce Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer pada Rabu (9/7).
Executive Director – East Asia, U.S. Soybean Export Council (USSEC) Carlos Salinas menilai perjanjian itu memberikan dorongan besar bagi kerja sama pertanian.
“Perjanjian ini menghapuskan 99 persen tarif untuk produk pangan, pertanian, dan industri AS sekaligus meringankan persyaratan perizinan impor bagi eksportir AS,” ungkap Carlos kepada JPNN.com dikutip, Jumat (5/12).
Di sisi lain, Indonesia juga telah mengisyaratkan komitmen untuk membeli produk pertanian AS hingga senilai USD 4,5 miliar.
“Dari perspektif USSEC, kami memantau bagaimana implementasinya akan terbentuk — termasuk jadwal, alokasi produk, dan mekanisme yang akan memandu pembelian,” ujar Carlos.
Dia menekankan bagi kedelai AS, perjanjian ini memastikan akses yang adil dan pengakuan sertifikasi keberlanjutan AS, membuka jalur pertumbuhan kedelai utuh dan bungkil kedelai.
Selama ini, kata Carlos, kedelai AS memainkan peran kunci dalam mendukung tujuan pangan dan gizi Indonesia.

2 days ago
6





















































