Penipu dan calo yang mengaku memiliki akses ke petugas Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Indonesia berusaha meraup keuntungan dari anak-anak muda yang ingin datang ke Australia.
Setiap tahunnya, puluhan ribu anak muda Indonesia mendaftar program Work and Holiday (WHV), meskipun hanya ada 5.000 kuota yang tersedia.
Sebagai bagian dari persyaratan, mereka perlu memegang Surat Dukungan Untuk Work and Holiday Visa (SDUWHV) dari Ditjen Imigrasi Indonesia.
Dengan banyaknya peminat, persaingan untuk mendapatkan surat dukungan ini sangat ketat, bahkan mereka punya istilah "war" untuk bisa mendapatkannya.
Para peserta "war" dijanjikan bisa mendapatkan SDUWHV jika mereka mau membayar uang dengan jumlah tertentu.
ABC menerima laporan tentang perantara yang mengklaim bisa mengurus penerbitan SDUWHV oleh petugas imigrasi dengan biaya hingga Rp60 juta.
Tidak hanya dimanfaatkan oleh mereka yang bertindak sebagai pihak ketiga, para penipu pun melihat peluang kejahatan dari SDUWHV.
Sebenarnya SDUWHV tidak dipungut biaya, tetapi untuk bisa mengajukannya, pemohon perlu menunjukkan kepemilikan tabungan sebesar AU$5.000 serta menyerahkan dokumen seperti identitas, jenjang pendidikan, dan sertifikasi bahasa Inggris.

8 hours ago
4








.jpeg)












































