jpnn.com - BANDUNG - Ketua Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Jawa Barat yang juga Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Darwisman mengingatkan masyarakat agar mewaspadai penipuan yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Modus kejahatan digital itu kini kian marak dan menimbulkan banyak korban.
Menurut Darwisman, kemajuan teknologi AI membuat pelaku kejahatan lebih mudah memalsukan identitas seseorang, baik melalui tiruan suara (voice cloning) maupun tiruan wajah (deepfake).
"AI sekarang bisa meniru suara dan wajah seseorang dengan sangat mirip. Ini kerap dimanfaatkan untuk menipu korban agar percaya bahwa pelaku adalah orang terdekatnya," kata Darwisman dalam keterangannya, Jumat (5/12).
Dia menjelaskan, penipu dapat merekam dan meniru suara teman, kolega, atau keluarga korban, kemudian melakukan percakapan seolah-olah mereka adalah orang tersebut. Selain suara, teknologi AI juga mampu membuat video palsu yang meniru ekspresi dan wajah seseorang secara akurat.
Darwisman meminta masyarakat lebih berhati-hati dan melakukan verifikasi saat menerima permintaan mencurigakan, terutama yang berkaitan dengan uang atau data pribadi.
"Jangan langsung percaya, verifikasi melalui saluran komunikasi lain," tuturnya.
Dia juga mengimbau agar masyarakat menjaga kerahasiaan informasi pribadi serta waspada jika menerima video atau suara yang terasa tidak wajar meskipun berasal dari orang yang dikenal.

2 days ago
6





















































