jpnn.com - Terlambat? Mungkin. Namun akhirnya toh ada orang yang tampil meredakan panasnya matahari kembar.
Orang itu Anda sudah tahu: Ahmad Muzani, ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Ia tampil dalam kapasitas sebagai sekretaris jenderal Partai Gerindra –partainya Presiden Prabowo Subianto. Ia sekjen yang sangat dipercaya Prabowo –sejak lama sekali.
ILUSTRASI Demokrasi di Persimpangan: Prabowo, Jokowi, dan Masa Depan Politik Indonesia Pascatransisi Kekuasaan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Inilah kata Muzani dua hari lalu: Presiden Prabowo happy-happy saja sebagian menterinya bertemu dengan mantan Presiden Jokowi di Solo. Tidak ada masalah. Prabowo, kata Muzani, justru memuji silaturahmi tersebut sebagai pelestarian tradisi berlebaran.
Sudah lama saya ingin ada ordal yang tampil seperti itu. Ngomong seperti itu. Boleh benaran, pun boleh bila hanya pura-pura.
Rupanya jalur partai yang dipakai untuk menjelaskan isu itu. Bukan jalur kepresidenan. Pakai Muzani. Bukan Hasan Nasbi. Mungkin kepala komunikasi resmi presiden itu masih pusing setelah "makan" gule kepala babi yang dimasaknya sendiri untuk TEMPO.
Awalnya saya mengira Sufmi Dasco Ahmad yang segera tampil. Ia wakil ketua DPR. Juga wakil ketua umum Partai Gerindra. Ia belakangan sudah dikenal sebagai "buldoser" politiknya pemerintahan sekarang.
Ia yang membuat semua kekuatan politik takut dibilang sebagai penghambat legislasi. RUU apa pun bisa disahkan dengan kilat di DPR berkat kebuldoserannya.