Legislator PDIP Sebut 15 RS Tidak Beroperasi Pascabencana Sumatra

2 days ago 6

Legislator PDIP Sebut 15 RS Tidak Beroperasi Pascabencana Sumatra

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Warga menunaikan salat di area rumah yang rusak akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). Bencana banjir bandang yang terjadi pada Selasa (25/11) lalu menyebabkan rumah warga rusak, kendaraan hancur, jalan dan jembatan putus.ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyebutkan sekitar 15 Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) seperti rumah sakit (RS) di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) tidak beroperasi setelah banjir dan longsor.

"Sudah lebih dari 15 RS yang tidak beroperasi di tiga provinsi yang terdampak banjir," kata Charles ditemui awak media di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12).

Legislator fraksi PDI Perjuangan itu mengaku prihatin melihat temuan berkurangnya RS yang aktif, ketika warga terdampak bencana memerlukan bantuan kesehatan. 

"Kami juga sudah menerima laporan bahwa berbagai penyakit seperti diare, ISPA, hingga leptospirosis," ujar Charles.

Dia berharap Kemenkes mencari cara agar bisa memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak bencana, meskipun jumlah RS yang aktif berkurang di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

"Kemenkes untuk memonitor terus dan mencari apa yang dibutuhkan, sehingga pelayanan kesehatan tepat sasaran dan juga tetap bisa diberikan kepada yang membutuhkan," lanjut Charles.

Legislator Dapil III Jakarta itu juga berharap Kemenkes bisa menyetok obat bagi warga terdampak banjir dan longsor. 

"Jangan sampai karena adanya bencana mereka akhirnya tidak mendapatkan pelayanan, sehingga kondisinya bisa memburuk," kata dia. (ast/jpnn)


Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyebutkan warga terdampak bencana mulai banyak menderita ISPA hingga leptospirosis.


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|