jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Carbon Credit and Biodiversity Alliance (ICBA) memperkuat komitmennya dalam mendukung ekosistem karbon nasional melalui pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, di Jakarta, Kamis (17/10).
Pertemuan ini membahas peran strategis ICBA sebagai mitra pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan pengelolaan dan perdagangan karbon, termasuk Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 Tahun 2025 yang baru diluncurkan.
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq menyambut baik inisiatif kolaborasi ini. “ICBA memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan antara pelaku usaha, lembaga penelitian, dan pemerintah dalam memastikan nilai ekonomi karbon dapat memberikan manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ICBA Rob Raffael Kardinal menyampaikan antusiasme terhadap terbitnya Perpres 110/2025. Ia menegaskan komitmen aliansi untuk mendukung pembangunan fondasi pasar karbon yang kuat.
“Kami menyambut gembira hadirnya Perpres 110/2025 sebagai kerangka hukum yang jelas dan progresif bagi penyelenggaraan nilai ekonomi karbon di Indonesia,” kata Rob.
“Melalui sinergi ini, ICBA ingin memastikan implementasi pasar karbon tidak hanya berorientasi pada nilai ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tambahnya.
Pertemuan ini menyepakati pentingnya membangun sistem karbon yang transparan, inklusif, dan berkelanjutan melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan. Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kementerian LHK dan pengurus inti ICBA, menandai awal dari kemitraan strategis untuk mempercepat pencapaian target net zero emission Indonesia. (tan/jpnn)