jpnn.com, JAKARTA - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyoroti ketimpangan yang terjadi dalam penyaluran subsidi negara.
Nur Hidayat menyampaikan kegelisahan mengenai sosok yang menikmati ketika negara mengumumkan berbagai subsidi dan insentif baru.
"Rakyat kecil yang tiap bulan mengatur uang pas-pasan, atau justru kereka yang mobilnya berderet di garasi dan rumah bernilai miliaran rupiah?" begitu kata Nur Hidayat dalam penyataan tertulis, dikutip Senin (8/12).
Dalam APBN 2025, anggaran untuk energi diketahui mencapai angka fantastis.
Tercatat sekitar Rp26,7 triliun untuk subsidi BBM, Rp87 triliun untuk LPG 3 kilogram, dan Rp89,7 triliun untuk listrik, di luar kompensasi energi yang hampir mencapai Rp191 triliun.
Total anggaran tersebut mendekati Rp400 triliun, angka yang hampir menyamai seluruh belanja pendidikan nasional, beberapa tahun lalu.
Nur Hidayat menyatakan angka tersebut harga yang layak untuk keadilan sosial bagi masyarakat miskin, jika pendistribusian subsidi berjalan efektif.
"Masalahnya, data menunjukkan cerita yang berbeda," ujarnya.

1 hour ago
1













































