jpnn.com, BOYOLALI - Siang itu matahari menatap tajam di atas hamparan lahan kering Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Retakan tanah tampak seperti urat-urat yang menandakan betapa lamanya hujan tak menyentuh bumi.
Meski begitu, ada semangat yang tak kalah menyala, semangat para petani desa yang menolak menyerah pada keadaan.
Khoirul, Local Heroes dari Kelompok Tani Ngudi Makmur Dukuh Turunan, Desa Sobokerto, mengungkap kemarau selalu menjadi tantangan berat bagi para petani di desanya.
Lahan yang luas seolah tak berdaya ketika air sulit mengalir. Bagi petani, kemarau bukan hanya soal panas dan kering.
Ia adalah musim ujian tentang kesabaran, ketekunan, dan harapan yang menipis. Namun segalanya bisa ditepis saat Pertamina hadir.
“Dulu, di musim kemarau, dari empat hektare lahan, kami cuma bisa menanam 20 persen, sisanya dibiarkan kosong karena air tak cukup, irigasi sulit, dan biaya untuk menyiram tanaman terlalu tinggi. Pertamina membantu kami membangun sumur pompa bertenaga PLTS yang membuat petani tak lagi bergantung sepenuhnya pada listrik konvensional atau bahan bakar fosil,” ujar Khoirul, sembari menatap ladangnya yang kini hijau kembali.
Tak hanya memberi alat, lebih dari itu Pertamina juga memberi ilmu yang sangat berarti.

3 hours ago
2





















































