jpnn.com - Pihak Polres Sumedang, Jawa Barat mengusut kematian seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sebelumnya dinyatakan meninggal secara tidak wajar.
Kasat Reskrim Polres Sumedang AKP Tanwin Nopiansah menyebut langkah tersebut diambil setelah penyidik menemukan banyak kejanggalan saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sebelumnya kami dapat informasi di lapangan bahwa korban meninggal dengan tidak wajar dan hasil penyelidikan kami temukan banyak kejanggalan," kata AKP Tanwin, Kamis (4/12/2025).
Pihaknya telah melakukan ekshumasi atau tindakan penggalian jenazah untuk keperluan hukum terhadap korban tersebut.
Ekshumasi itu bertujuan untuk membuka tabir atau meluruskan segala kejanggalan terkait kematian guru perempuan itu.
"Alasan kami melakukan ekshumasi sendiri untuk membuat terang atau membuka tabir dari segala kejanggalan apakah almarhum ini meninggal karena sakit, bunuh diri, atau dibunuh," tuturnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Sumedang melakukan yang ekshumasi pada jenazah seorang guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Sumedang pada Rabu, (3/12) yang dimakamkan di Kecamatan Wado, Sumedang.
Sebelumnya korban pertama kali ditemukan tewas oleh suaminya dalam kondisi tergantung di kamar rumahnya di Kampung Toga, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan pada 25 November 2025.

2 days ago
6





















































