jpnn.com, JAKARTA - PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) meningkatkan peran di skala Internasional, melalui keanggotaan BKI di ACS (Asian Classification Societies) dalam kegiatan ACS TMG (Technical Management Group) dan ACS Seminar 2025.
Acara yang digelar oleh ACS di Kuala Lumpur, Malaysia pada 18-22 Agustus 2025 ini dihadiri oleh Plt. VP Statutoria dan SM Riset Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis Klasifikasi & Statutoria.
Senior Manager Konvensi, BKI Aditya Trisandhya Pramana ST mengatakan dalam kegiatan TMG dilakukan pembahasan mengenai perkembangan aturan terbarukan Internasional dari IMO dan EU yang dapat berdampak kepada kapal-kapal asia.
"Ini membahas mengenai turunan Guidelines/Guidance/FAQ yang dapat diberikan ACS kepada regional Asia," katanya.
Dalam sesi pemaparan, perwakilan BKI menyampaikan informasi mengenai potensi pengembangan Biofouling Guidelines, di mana sebelumnya telah dilakukan pertemuan global di Bali dalam membahas dampak aturan tersebut dan implementasi di dunia.
Sebagai informasi, Australia dan New Zealand telah menerapkan aturan ini secara nasional.
Dalam kegiatan selanjutnya, ACS Seminar, PT BKI juga memaparkan materi tentang implementasi penggunaan bahan bakar alternatif yaitu B-40 berbahan dasar Crude Palm Oil (CPO) pada seminar ACS 2025.
Hal ini menarik perhatian peserta forum dan memicu diskusi, antara lain potensi penggunaan B-40 pada kapal-kapal militer serta upaya yang dilakukan Indonesia dalam mendorong penggunaannya, mengingat Indonesia dan Malaysia adalah termasuk produsen dan eksportir Sawit dalam skala besar.