Transformasi Hulu Kopi Dinilai Jadi Kunci Atasi Stagnasi Produksi dan Kemiskinan Desa

3 hours ago 3

Transformasi Hulu Kopi Dinilai Jadi Kunci Atasi Stagnasi Produksi dan Kemiskinan Desa

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

KAPPI yang merupakan Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia yang dalam beberapa tahun belakangan melakukan pendampingan di berbagai daerah. Foto: dok KAPPI

jpnn.com, JAKARTA - Produksi kopi Indonesia dalam lima tahun terakhir cenderung stagnan dikisaran 750-820 ribu ton. 

Di sejumlah daerah penghasil kopi termasuk wilayah pedesaan di Jawa Timur, Sumatra hingga Sulawesi masih menghadapi tantangan kemiskinan yang cukup tinggi. 

Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi kopi Indonesia belum sepenuhnya diterjemahkan menjadi kesejahteraan yang merata.

KAPPI yang merupakan Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia yang dalam beberapa tahun belakangan melakukan pendampingan di berbagai daerah mengamati adanya peningkatan kualitas dan nilai tambah terjadi secara signifikan.

Roby Wibisono yang mewakili KAPPI menyampaikan petani mendapatkan pelatihan teknis yang tepat.

“Pendidikan teknis ditingkat petani berpengaruh langsung terhadap kualitas dan nilai tambah. Kami melihat bahwa pengetahuan hulu adalah elemen kunci agar ekonomi desa dapat bertumbuh dari kopi,” ungkap Roby dikutip, Sabtu (13/12).

Roby menambahkan pemahaman petani terhadap panen selektif, proses fermentasi yang terukur dan pentingnya traceability terbukti mengubah posisi tawar petani dalam rantai nilai.

“Begitu petani memahami pentingnya kualitas, panen selektif, dan traceability, mereka tidak lagi berada diujung terlemah rantai nilai. Desa memperoleh porsi ekonomi yang lebih besar dan kopi menjadi benar-benar berperan dalam peningkatan kesejahteraan,” lanjut Roby.

Produksi kopi Indonesia dalam lima tahun terakhir cenderung stagnan dikisaran 750-820 ribu ton.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|