jpnn.com, JAKARTA - Standard Chartered, DEG (lembaga pembiayaan pembangunan Jerman), dan Proparco (lembaga pembiayaan pembangunan Prancis) mengumumkan kesepakatan membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling.
Hal ini sebagai upaya untuk mempercepat transisi energi di Indonesia. Proyek tersebut merupakan bagian dari Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia, yang memobilisasi pendanaan sebesar USD60 juta untuk mendukung transisi energi.
"Proyek ini akan meningkatkan produksi listrik tenaga surya Indonesia sekitar 13 persen," kata Anggota Dewan Manajemen DEG, Monika Beck dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).
Terletak di Jawa Barat, PLTS Saguling diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon setidaknya hingga 63.100 ton per tahun, dengan kapasitas terpasang sebesar 92MWp.
Inisiatif ini dikembangkan oleh PLN Indonesia Power, perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, bekerja sama dengan ACWA Power, pemimpin global teknologi desalinasi dan transisi energi, serta pelopor pengembangan hidrogen hijau dari Arab Saudi.
JETP Indonesia, yang diluncurkan pada tahun 2022, bertujuan untuk memobilisasi pendanaan dalam mempercepat transisi energi bersih Indonesia dan mendukung penyediaan energi bersih yang terjangkau untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Investasi dalam proyek Saguling menjadi cetak biru bagi pengembangan proyek energi bersih di masa depan, yang didukung oleh pendanaan dari sektor publik dan swasta.
JETP Indonesia mendapat dukungan dari Kelompok Mitra Internasional (IPG), yang terdiri dari negara-negara seperti Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa.