jpnn.com, ANKARA - Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Republik Indonesia dan Direktorat Komunikasi Republik Turki menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Ankara, Kamis (10/4).
Ini menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral melalui kolaborasi konkret di bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi strategis antar kedua negara.
Penandatanganan dilakukan oleh Kepala PCO Hasan Nasbi dan Direktur Komunikasi Türkiye Prof. Fahrettin Altun yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdo?an.
Kerja sama ini diharapkan membawa dampak positif secara timbal balik di bidang komunikasi, termasuk komunikasi digital, diplomasi publik, manajemen krisis, hingga pertukaran teknologi dan pelatihan sumber daya manusia.
Kepala PCO Hasan Nasbi menyampaikan bahwa kerja sama ini mencerminkan kedekatan strategis antara Indonesia dan Türkiye, khususnya dalam menghadapi tantangan komunikasi global yang semakin kompleks.
“Ini bukan hanya kerja sama di atas kertas, tapi implementasi nyata bagaimana dua negara besar dengan sejarah panjang menjalin kolaborasi untuk memperkuat komunikasi pemerintah yang transparan, strategis, dan adaptif. Dari transfer teknologi di bidang media hingga pelatihan manajemen krisis yang akan berdampak langsung bagi penguatan kapasitas komunikasi publik Indonesia,” ujar Hasan Nasbi di Ankara, Turkiye.
Lebih lanjut ia menekankan staf dari kedua negara akan saling berkunjung untuk bisa melakukan transfer pengetahuan (knowledge transfer) terkait praktik baik (best practice) demi meningkatkan kualitas dan efektivitas komunikasi pemerintahan.
Ini menjadi kesempatan emas bagi PCO yang usianya masih sangat muda karena baru terbentuk pada akhir tahun 2024 lalu.