jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Sejumlah siswa maupun siswi mengundurkan diri dari program Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Namun, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan bahwa siswa/siswi yang mengundurkan diri segera disiapkan penggantinya.
"Akan diganti oleh siswa yang lain. Banyak sekali yang ngantre. Kami tidak bisa memaksa, dan kita lakukan seleksi ulang. Banyak lagi yang daftar. Karena semua dijamin oleh negara atau pemerintah," kata dia di Tangerang, Minggu.
Dengan kejadian siswa mengundurkan diri dari Sekolah Rakyat, maka Kemensos tetap menghargai keputusan tersebut.
Terkait dengan hal itu, pihaknya bakal membuka kesempatan baru bagi para pelajar yang lain untuk mengambil program pendidikan lebih layak terkhusus bagi anak-anak miskin dan miskin ekstrem yang membutuhkan pendidikan itu.
"Jadi ini adalah harapan Pak Presiden Prabowo untuk menjangkau yang belum terjangkau," ucap Gus Ipul --sapaan akrab Saifullah Yusuf.
Dia mengatakan keputusan pengunduran diri seperti yang terjadi terhadap belasan siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 33, Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan ini, lantaran tidak bisa beradaptasi dengan suasana asrama.
"Memang ada sebagian yang tidak kerasan, seperti homesick. Atau tidak terbiasa dengan sekolah berasrama. Jadi kalau ada yang mundur, itu sebenarnya sungguh-sungguh kita sayangkan," ujarnya.