jpnn.com, JAKARTA - PT Kutus-Kutus Indonesia mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peredaran produk Sanga-Sanga palsu yang marak di pasaran. Peringatan ini disampaikan menyusul meningkatnya tren penggunaan produk herbal di Indonesia, sekaligus dalam rangka memperingati satu tahun peluncuran Sanga-Sanga pada 11 Mei 2024.
"Transformasi Minyak Balur Kutus-Kutus menjadi Sanga-Sanga bukan sekadar perubahan nama, melainkan komitmen kami untuk terus berkembang dan memastikan produk herbal berkualitas tinggi bisa dinikmati seluruh masyarakat Indonesia," tegas Riva Effrianti, CEO & Founder Sanga Sanga by PT Kutus Kutus Herbal, dalam keterangan tertulis Senin (11/5).
Produk Sanga-Sanga merupakan hasil inovasi PT Kutus-Kutus Indonesia yang mempertahankan formula asli minyak balur warisan Babe Bambang Pranoto dari Bali. Perusahaan menegaskan produk asli hanya diproduksi di Bali dengan kemasan eksklusif berlogo resmi, dilengkapi hologram keamanan, QR Code untuk verifikasi, serta gambar peracik pada label.
Riva mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya produk palsu di pasaran. "Produk tiruan tidak hanya menyesatkan konsumen, tetapi juga mengandung bahan berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi hingga keracunan," ujarnya.
PT Kutus-Kutus Indonesia telah bekerja sama dengan penegak hukum untuk menindak tegas pemalsuan produk.
Di tengah meningkatnya permintaan produk herbal, perusahaan berencana memperluas jaringan distribusi, meningkatkan riset berbasis teknologi, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan produk asli. Rencana ke depan termasuk program sosialisasi kesehatan holistik dan kolaborasi dengan praktisi kesehatan tradisional.
"Kami mengimbau konsumen selalu membeli melalui distributor resmi atau platform e-commerce terverifikasi," pesan Riva.
PT Kutus-Kutus Indonesia berkomitmen menjaga warisan herbal Nusantara dengan menggabungkan resep turun-temurun dan standar produksi modern. (tan/jpnn)