Benih Unggul dan Adopsi Teknologi Jadi Rahasia Sukses Petani

6 hours ago 5

Benih Unggul dan Adopsi Teknologi Jadi Rahasia Sukses Petani

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Petani membajak sawah menggunakan traktor. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com - Petani di Indonesia telah dikenalkan dengan teknologi penanaman bawang merah melalui biji atau True Shallot Seed (TSS).

Adopsi teknologi ini menjadi salah satu pendorong peningkatan produktivitas bawang merah nasional.

Dengan benih unggul bawang merah seperti Sanren, Lokananta, dan Merdeka F1 potensi produksi bisa didongkrak hingga mencapai 18 ton per ha.

Selain meningkatkan produktivitas, benih unggul juga sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan lahan, kemampuan benih unggul untuk menghadapi kondisi lingkungan yang berubah dan serangan hama serta penyakit menjadi sangat berharga.

"Menurut saya, petani itu kuncinya ada di benih unggul dan teknologi. Kalau pakai benih unggul, hasilnya juga meningkat secara signifikan. Jauh lebih tinggi dibanding menggunakan benih biasa," ujar Ahmad Lani, petani bawang merah dari Cirebon Jawa Barat.

“Petani juga harus terus berinovasi. Dan bertani itu membanggakan, karena kita dapat menjadi sumber pangan banyak orang,” imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Nur Azitah Azman, petani cabai asal Banyuwangi, Jawa Timur.

Cap Panah Merah merupakan sebutan petani untuk perusahaan benih sayuran unggul yang berpusat di Purwakarta, Jabar yakni PT East West Seed Indonesia (EWINDO).

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|