jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Budi Sulistyono menyoroti krisis kepercayaan yang melanda perusahaan BUMN energi.
Dalam forum tersebut, Kanang, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa krisis ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga oleh anggota dewan.
“Kita semua prihatin dengan situasi ini. Kasus-kasus hukum yang mencuat, mulai dari proyek digitalisasi yang berpotensi terjadi korupsi besar, investasi bodong di Blok BMG Australia, hingga dugaan penggelapan dana pensiun, sangat mencemaskan. Ini mengindikasikan bahwa pengelolaan perusahaan BUMN ini makin hari makin tidak karuan,” ujar Kanang di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (11/3).
Ia menekankan bahwa dalam kondisi krisis anggaran seperti saat ini, perusahaan seharusnya menjadi pilar ekonomi nasional. Namun, harapan tersebut sulit terwujud jika permasalahan internal tidak segera diselesaikan.
Terkait rencana kolaborasi dengan Danantara, Kanang menegaskan bahwa kebersihan manajemen harus menjadi prioritas utama.
“Danantara harus menerima BUMN yang bersih, suci, seperti bayi yang baru lahir tanpa dosa. Dengan begitu, perusahaan ini bisa benar-benar menjadi lokomotif yang diandalkan,” tegasnya.
Politikus dari PDI Perjuangan ini juga mendorong langkah strategis untuk membersihkan perusahaan dari praktik yang merugikan negara. Ia meminta dukungan penuh dari manajemen dalam penanganan kasus-kasus yang sedang berjalan, termasuk dugaan korupsi dalam distribusi BBM oplosan.
“Virus-virus yang menyebabkan kerugian negara harus dibersihkan. Buatlah langkah-langkah strategis untuk menyiapkan kolaborasi yang sempurna dengan Danantara. Ini tugas berat, tapi harus dilakukan. Dengan semangat merah putih, kita harus memastikan perusahaan ini benar-benar siap menjadi energi dan lokomotif bagi bangsa,” pungkasnya. (tan/jpnn)