Gus Salam: Muktamar Luar Biasa Bisa Mengatasi Kegaduhan PBNU

1 hour ago 2

 Muktamar Luar Biasa Bisa Mengatasi Kegaduhan PBNU

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Abdussalam Shohib. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib mendorong digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk menyelesaikan kegaduhan di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU saat ini.

"MLB solusi untuk mengakhiri perbuatan syubhat yang memenuhi unsur pelanggaran berat oleh para mandataris, dan mencabut mandat. Dan, MLB menjadi mekanisme konstitusional, elegan, dan bermartabat untuk menyelesaikan geger PBNU," ujarnya, Kamis (11/12).

Menurut Gus Salam sapaan akrab KH Abdussalam Shohib, ada dua kaidah fiqhiyyah yang perlu direfleksikan dalam memahami geger PBNU saat ini, yakni kaidah "alhalalu bayyinun wal haromu bayyiunun" dan kaidah "alhuduudu tasquthu bis syubuhaati".

"Kaidah yang didasarkan salah satu hadis bahwa sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat atau samar yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia," katanya.

Gus Salam menilai keributan di PBNU saat ini akan berkepanjangan karena masing-masing pihak akan meruncingkan dan menajamkan masalah yang dipertentangkan berdasar cara pandangnya.

"Saya sendiri sejak awal adalah pengusung pasangan mandataris Muktamar ke-34 NU di Lampung, teriring harapan jam’iyyah Nahdlatul Ulama menjadi hebat dengan harkat keluhurannya memasuki abad ke-2. Namun, konstruksi dan penyelenggaraan PBNU selanjutnya dibangun di atas landasan serta jiwa yang rapuh dan penuh prasangka," tuturnya.

Gus Salam melihat geger besar PBNU bermula dari keputusan rapat syuriyah PBNU yang menilai Ketum KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya melakukan pelanggaran berat yang merusak muruah.

"Terhadap keputusan rapat pleno yang dilaksanakan oleh Syuriyah PBNU, Rais Aam, KH Miftachul Akhyar sebagai pimpinan tertinggi jam’iyyah dan KH Zulfa Musthofa, penerima mandat keputusan rapat pleno sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU terindikasi melakukan tindakan syubhatut thorieq. Terlebih, kualitas penyelenggara dan kepesertaan rapat pleno memiliki legitimasi yang tidak maksimal," kata Gus Salam.

Gus Salam pun mewanti-wanti kubu-kubu PBNU tidak melibatkan pemerintah dengan cara saling berebut pengakuan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|