jpnn.com, JAKARTA - Industri maritim logistik Indonesia diyakini akan terus tumbuh dan menjelma menjadi salah satu maritime hub penting di kawasan Asia.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Anindya Bakrie menyebut pemerintah saat ini terus menggenjot intensitas perdagangan berbagai sektor dengan sejumlah negara mitra strategis, seperti China, Amerika Serikat, Uni Eropa, negara anggota BRICS, dan lainnya.
Dia meyakini industri pelayaran akan makin cerah hingga beberapa tahun ke depan.
"Pasrinya itu semua akan membutuhkan ketersediaan jumlah kapal yang banyak," ujar Anindya dalam sesi panel Market Outlook for Shipping di ajang Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 belum lama ini.
Acara yang diikuti para pemimpin kunci industri logistik itu membahas tantangan dan peluang industri maritim di tengah gejolak ekonomi dunia.
Diketahui, konflik geopolitik, kebijakan tarif, hingga krisis iklim merupakan variabel penting yang mempengaruhi rantai suplai perdagangan dunia.
Selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong perekonomian nasional, PT Pertamina International Shipping (PIS) selaku Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) dari PT Pertamina (Persero) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi ketidakpastian global guna menjaga performa kinerja perusahaan.
Hal ini dipaparkan oleh Direktur Utama PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) I Ketut Laba, yang mewakili SH IML di panggung IMW.