Danantara Jadi Katalis Penting Proyek Waste to Energy untuk Mengatasi Sampah

2 hours ago 2

Danantara Jadi Katalis Penting Proyek Waste to Energy untuk Mengatasi Sampah

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi Danantara. ANTARA/Muhammad Heriyanto/am.

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia saat ini tengah menghadapi krisis sampah yang kain mengkhawatirkan. Dari data Kement

erian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), produksi sampah nasional mencapai sekitar 35 juta ton per tahun. Lebih dari 61 persennya tidak terkelola.

Sebagian besar sampah berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) yang saat ini sudah melebihi kapasitas. 

Kebijakan menambah TPA baru dianggap tidak lagi memadai. Selain keterbatasan lahan, TPA juga menyumbang emisi gas metana setara 2–3 persen emisi nasional, sebagaimana laporan IPCC.

Pengamat sekaligus Praktisi Pengelolaan Sampah Bijaksana Junerosano mengatakan bahwa TPA tidak lagi bisa menjadi solusi utama untuk jangka panjang. Menurut dia, TPA tidak lagi bisa menjadi solusi utama karena keterbatasan lahan yang memenuhi persyaratan, risiko pencemaran lingkungan, dan dampak kesehatan yang signifikan. 

"Di Indonesia, membuka lahan TPA baru selalu membuat konflik sosial dengan masyarakat,” kata dia dalam keterangan yang diterima, Rabu (24/9).  

Sano, panggilan akrab Bijaksana Junerosano, mengatakan bahwa Waste-to-Energy (WtE) bisa menjadi jawaban untuk mengatasi persoalan pengelolaan sampah.

“WtE tidak hanya mengurangi emisi dengan mengolah sampah yang seharusnya menghasilkan metana di TPA, tetapi juga menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk kebutuhan masyarakat, industri, dan lainnya," ungkap dia.

Sano menekankan pentingnya keberadaan Danantara sebagai lembaga yang memastikan tata kelola WtE lebih terarah.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|