Cekikan Ekonomi

2 hours ago 1

Oleh: Dahlan Iskan

Cekikan Ekonomi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto: dok JPNN.com

jpnn.com - Kualitas "Rujak Purbaya" kian baik. Kian bermutu. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa tidak lagi dirujak soal gaya dan kata-katanya, tetapi mulai soal esensi kebijakannya.

Misalnya, soal "penarikan uang pemerintah yang dianggap mengendap di Bank Indonesia". Jumlahnya Rp 450 triliun. Yang Rp 200 triliun akan dimasukkan ke sistem keuangan.

Cekikan EkonomiMenteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa (kanan) bersama pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati (kiri), menyapa wartawan seusai serah terima jabatan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan seusai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc

Konkretnya: ditempatkan di bank komersial. Khususnya bank milik pemerintah seperti Mandiri, BRI, BTN, BNI, dan BSI.

Bank akan menggunakan uang tersebut untuk disalurkan sebagai kredit. Dunia usaha hidup –ekonomi tumbuh, pajak terbayar. Jumlah uang yang beredar di masyarakat pun bertambah.

Anda sudah tahu: mengapa pemerintah punya uang begitu banyak di BI. Itu peraturan. Ada UU-nya. Ada peraturan menteri keuangannya.

Bahwa uang APBN yang belum digunakan harus ditempatkan di Bank Indonesia. Itu agar aman. Tidak berisiko. Bisa membantu Bank Indonesia dalam menjalankan fungsinya sebagai pengendali moneter. Agar sewaktu-waktu ingin digunakan uangnya tersedia.

Kenapa uang itu belum digunakan? Anda sudah tahu jawabnya: sebagian berupa sisa anggaran tahun sebelumnya. Sebagian lagi dari anggaran yang programnya belum dijalankan.

Penunjukan Purbaya menggantikan Sri Mulyani menjadi pertanda jelas Presiden Prabowo Subianto sedang memilih aliran ekonomi yang mana.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|